apa pendapat anda dengan terhadap blog ini ??

Cari Blog Ini

lovingheart

Kamis, 10 Maret 2011

sejarah perkembangan

Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal Kanada yang mengajar di sebuah fakultas untuk para mahasiswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu.
Pertandingan resmi bola basket yang pertama, diselenggarakan pada tanggal 20 Januari 1892 di tempat kerja Dr. James Naismith. “Basket ball” (sebutan bagi olahraga ini dalam bahasa Inggris), adalah sebutan yang digagas oleh salah seorang muridnya. Olahraga ini pun menjadi segera terkenal di seantero Amerika Serikat. Penggemar fanatiknya ditempatkan di seluruh cabang YMCA di Amerika Serikat. Pertandingan demi pertandingan pun segera dilaksanakan di kota-kota di seluruh negara bagian Amerika Serikat.
Pada awalnya,setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble,sehingga bola hanya dapat berpindah melalui pass (lemparan). Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
  2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
  3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
  4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
  5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan cara bagaimanapun. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sanksi berupa pendiskualifikasian pemain pelanggar hingga keranjang timnya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
  6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
  7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
  8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
  9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
  10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk mendiskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
  11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
  12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
  13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
Pada Agustus 1936, saat menghadiri Olimpiade Berlin 1936, ia dinamakan sebagai Presiden Kehormatan Federasi Bola Basket Internasional. Terlahir sebagai warga Kanada, ia menjadi warga negara Amerika Serikat pada 4 Mei 1925.
Naismith meninggal dunia 28 November 1939, kurang dari enam bulan setelah menikah untuk kedua kalinya.

[sunting] Perkembangan

Permainan basket sudah sangat berkembang dan digemari sejak pertama kali diperkenalkan oleh James Naismith. Salah satu perkembangannya adalah diciptakannya gerakan slam dunk atau menombok, yaitu gerakan untuk memasukkan dan melesakan bola basket langsung ke dalam keranjang yang bisa dilakukan dengan gerakan akrobatik yang berkekuatan luar biasa.
“““““““““““““““““““““““““““`
Perwasitan Bola Voli


Written by martiana
Wednesday, 23 May 2007
Jakarta – Cabang olahraga bolavoli sudah menjadi cabang olahraga rakyat, dari kota-kota besar sampai ke pelosok desa, pria maupun wanita, tua – muda, setiap hari main bola voli.Federasi Bolavoli Internasional terbentuk tahun 1946, telah memasukkan cabang olahraga ini menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada Olympiade Tokyo 1964. Perkembangan permainan bolavoli, baik secara fisik, teknik, maupun taktik haruslah diikuti dengan perkembangan mutu perwasitannya. Pedoman Umum Perwasitan Bolavoli
1)      Memimpin suatu pertandingan agar dapat berjalan lancar tanpa mengalami gangguan apapun.
2)      Dapat menafsirkan peraturan dengan tepat dan selalu konsisten dalam mengambil keputusan.
3)      Harus adil dan objektif – sesuai peraturan yang sudah disahkan PBVSI.
4)      Putusan tidak berdasarkan ramalam atau prasangka, tetapi merupakan kejadian yang nyata atau fakta benar-benar nyata terlihat wasit.
5)      Tempat sedekat mungkin dan lebih tinggi dari net. Posisi dapat mengamati medan dan seluruh pemain dengan baik dan jelas.
Syarat Menjadi Wasit Bolavoli
v     Berbadan sehat dan mempunyai fisik normal.
v     Mempunyai bakat menjadi seorang wasit.
v     Senang terhadap permainan bolavoli.
v     Serendah-rendahnya lulusan SLTP.
v     Berumur 20 – 40 tahun.
v     Berdedikasi tinggi
v     Anggota satu perkumpulan bolavoli.
v     Berstatus amatir.
Jenjang Wasit Bolavoli
  • Wasit perkumpulan
  • Wasit cabang wilayah
  • Wasit daerah/Pemda tingkat A dan B
  • Wasit nasional tingkat A, B, dan C
  • Wasit kandidat international
Perlengkapan Wasit
Pakaian Seragam :
  • Celana putih/hitam
  • Kaos putih polos atau hitam garis-garis putih pakai krah
  • Sepatu karet putih
  • Badge wasit sesuai klasifikasi:
Ø      kuning untuk cabang – dikeluarkan cabang
Ø      putih untuk Pemda – dikeluarkan Pemda
Ø      hijau untuk nasional – dikeluarkan PBVSI Pusat, dan
Ø      biru – untuk internasional – dikeluarkan IVBF
Komposisi Wasit
  1. Seorang wasit pertama (referee)
  2. Seorang wasit kedua (umpire)
  3. Seorang pencatat (scorer)
  4. 4 atau 2 orang hakim garis (linesmen)
Tugas, Kewajiban dan Wewenang Wasit Tugas Wasit
1)      Memimpin pertandingan agar berjalan lancar.
2)      Meningkatkan: keterampilan, kemampuan dan pengetahuan tentang perwasitan bolavoli.
3)      Menyebarluaskan peraturan pertandingan di masyarakat.
4)      Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat khususnya di Indonesia pada umumnya.
Kewajiban dan Wewenang Wasit
1)      Wajib memimpin pertandingan bolavoli baik di tingkat cabang, daerah, nasional maupun tingkat internasional.
2)      Tidak berhak memimpin pertandingan di atas sertifikat yang dimilikinya.
Prosedur Mewasiti
  • Wasit 1 dan 2 yang diperbolehkan meniup peluit selama pertandingan.
  • Wasit 1 memberi tanda memulai permainan (service).
  • Wasit 1 dan 2 : tanda bola mati setelah yakin ada pelanggarannya, tanda bola mati bertujuan untuk menunjukkan menyetujui atau menolak permohonan regu.
  • Wasit 1 : memberi peringatan, menjatuhkan hukuman.
  • Begitu wasit meniup peluit sudah harus dapat menunjukkan:
Ø      Sifat kesalahan dan isyarat tangan yang resmi.
Ø      Pemain yang bersalah
Ø      Giliran service, sekaligus menunjuk regu yang mendapat poin.
o             Isyarat dilakukan hanya seketika. Isyarat dilakukan dengan tangan untuk menunjuk satu kesalahan. Yang melakukan kesalahan ditunjuk. Menunjukkan giliran service, sekaligus memberi tanda poin dari kesalahan yang dibuat satu regu.
o             Kekuasaan Wasit 1
Ø      Memimpin pertandingan dari awal sampai akhir pertandingan.
Ø      Mempunyai kekuasaan penuh, termasuk upaya yang tidak tercantum dalam peraturan.
Ø      Kekuasaannya mutlak – dapat mengganti salah seorang petugasnya bila dianggap tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ø      Menentukan lapangan baik/buruk sebelum pertandingan.
o                   Wasit 1 dan 2 harus mengawasi bola, apakah bola tersebut telah memenuhi persyaratan sewaktu permainan berlangsung.
Tanggung Jawab Wasit 1
o                   Sebelum pertandingan :
Ø      Memeriksa sarana/prasarana pertandingan.
Ø      Melakukan tos.
Ø      Mengawali pemanasan.
o                   Selama pertandingan :
Ø      Mempunyai wewenang menentukan kesalahan: kesalahan pukulan servis, posisi regu, block, sentuhan pada net, menyentuh bola, di atas net beserta pita horizontalnya, simultan/bersamaan.
Ø      Jangan membiarkan suatu perdebatan atas pengajuan kapten.
Ø      Jika kapten tidak sepaham dalam penafsiran, dicatat di lembar score sheet, wasit 1 harus memberi pencatatan protes di akhir pertandingan.
o                   Sesudah pertandingan.
Ø      Menandatangani score sheet.
Ø      Langsung menuju ke ruang wasit.
Tugas Wasit 2
o                   Mengawasi posisi pemain selamaset itu berlangsung, pemindahan tempat waktu set penentuan.
o                   Mengawasi tindak tanduk anggota masing-masing regu yang duduk di bangku cadangan, kalau ada sesuatu harus dilaporkan ke wasit 1.
o                   Mencegah pemain cadangan melakukan pemanasan di area pertandingan.
o                   Mengawasi jumlah time out dan pergantian pemain.
o                   Menolak penghentian yang tidak layak; mengabulkan permohonan yang sah serta mengawasi waktunya.
o                   Menunjukkan kesalahan lain tanpa meniup peluit, tetapi tidak boleh menekan wasit 1.
o                  Menentukan diperlukan atau tidak pengeringan permukaan lapangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman